10 Finalis Ratu Kecantikan Belgia Kotori Kesucian Masjid Maroko | Girilaya Real Groups

Minggu, 09 Desember 2012


Enlarge this image


Sesi pengambilan foto untuk para finalis Ratu Kecantikan Belgia 2013, yang diambil di depan masjid agung Maroko telah memicu kontroversi di negara Afrika Utara itu, yang pemerintahnya dipimpin oleh sebuah partai Islam yang memenangkan pemilihan umum tahun lalu. http://forum.girilaya.com/t185-10-finalis-ratu-kecantikan-belgia-kotori-kesucian-masjid-maroko

Foto-foto, yang beredar secara online, menimbulkan pertanyaan tentang lembaga pemerintah mana yang bertanggung jawab yang telah memberikan izin untuk sesi pemotretan para wanita Belgia yang menggunakan tank top dan celana pendek berdiri di alun-alun Casablanca di depan Masjid Hassan II.

Situs berita Maroko Hespress mengutip sumber dari kementerian urusan Islam, menyangkal keterlibatn mereka dalam insiden itu dan menunjuk administrasi masjid yang bertanggung jawab atas keseluruhan urusan masjid yang menjadi salah satu Masjid terbesar di dunia Islam tersebut.

Dewan kota Casablanca juga berlepas diri dari insiden itu. Salah satu anggotanya mengatakan dewan sama sekali tidak mengizinkan pemotretan di masjid.

Sebuah surat kabar yang dekat dengan oposisi Partai Uni Sosialis mengutip sumber di adminsitrasi masjid yang mengatakan bahwa sebuah perusahaan di balik pemotretan telah diberikan izin oleh Maroko Cinema Center (MCC).

Surat kabar Ittihad melaporkan bahwa MCC telah memberikan lisensi kepada Radio Television Belge Francophone (RTBF), badan penyiaran publik dari Komunitas Perancis Belgia.

Sedangkan situs Hespress mengutip dari pengkhotbah terkemuka Syaikh Abdul-Bari Zamzalmi yang menyatakan bahwa kementerian dalam negeri lah yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Beberapa orang melihat kejadian tersebut sebagai dapat diterima dan menyerukan pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk memberikan pertanggungjawaban. Lainnya menyatakan ketidaktertarikan mereka tentang masalah ini menekankan masjid Hassan II sama sekali tidak memiliki makna keagamaan yang serius karena dibangun sebagai tempat tujuan wisata bukan sebagai rumah ibadah.

Surat kabar oposisi, the Ittihad, mengutip pernyataan seorang pengurus masjid mengungkapkan pemotretan pamer aurat itu mendapat izin dari Pusat Perfilman Maroko (MCC). Sesuai syariat Islam, perempuan harus menutup seluruh tubuh, kecuali wajah dan dua telapak tangan.

Koran itu menyatakan MCC memberi izin kepada lembaga Komunitas Prancis di Belgia, Radio Télévision Belge Francophone (RTBF).

Sebagian orang menilai kejadian itu tidak sopan dan menuntut pihak partai bertanggung jawab. Sebagian lagi menyatakan masjid itu bukannya dijadikan tempat ibadah atau acara keagamaan tapi menjadi tempat wisata. "Saya tak pernah salat di masjid Hassan II dan saya tak menganggap masjid itu sebagai tempat ibadah," ujar seorang warga berkomentar di Herpress.

Warga juga menilai masjid besar itu dibangun dengan meminta sumbangan paksa dari jutaan warga Maroko.

"Saya tidak pernah shalat di Masjid ini karena menurut saya masjid ini tidak memenuhi syarat sebagai Masjid sebenarnya. Kita semua tahu bahwa masjid ini dibangun paksa dengan cara merampok dan mencuri kantong jutaan orang Maroko di bawah ancaman pemerintah," komentar salah satu orang di situs Hespress.

"Juga, saya melihat bahwa Masjid ini adalah semata-mata sebuah bangunan wisata yang dibuat untuk pemotretan dan propaganda internasional. Jadi tidak ada keraguan bahwa "ayam" indah Eropa diizinkan untuk mengambil foto di dekat masjid Maroko."

Shocked

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

Followers